7 Hal Seputar Seks yang Perlu Didiskusikan Bareng Pasangan

Jakarta, CNN Indonesia --

Buat sebagian pasangan, obrolan seputar seks dianggap sebagai topik yang tidak layak dibicarakan di luar ranjang. Padahal, ini seharusnya jadi sesuatu yang bisa Anda diskusikan seperti membahas pengeluaran bulanan atau menu makan malam hari ini.

Jackie Golob, konselor sekaligus terapis seks dan hubungan, menuturkan pasangan yang sehat sebenarnya tidak akan kesulitan membicarakan soal seks.

"Kunci dari komunikasi seksual yang baik adalah konsistensi. Foreplay dimulai sejak bangun tidur di pagi hari. Kita harus mengomunikasikan kebutuhan kita sehingga bisa membantu kita berkompromi sebagai pasangan, untuk menyenangkan satu sama lain, membuat satu sama lain merasa aman, dan mendorong kita untuk menantikan sesi hubungan intim selanjutnya," kata Golob mengutip dari Fatherly.


Saatnya menyiapkan secangkir cokelat panas dan mendiskusikan hal-hal seputar seks sebagai berikut.

1. Apa yang disukai dan tidak disukai?

Anda punya daftar keinginan (wishlist) soal seks? Ini bagus sekali. Ini bisa jadi modal diskusi dan memancing ide-ide menarik di ranjang.

Namun yang perlu diingat, ini bukan pedoman yang harus diikuti sehingga kebutuhan Anda terpenuhi. Pasangan juga punya hal-hal yang disukai.

Penting untuk membicarakan apa yang Anda berdua sukai dan tidak sukai.

"Setiap pasangan perlu merasa aman, terlindungi dan tenang. Seks adalah permainan orang dewasa yang imajinatif dan mengalir bebas. Pasangan yang sehat berkomunikasi dengan menunjukkan diri mereka apa adanya, dan sekarang tentang sosok seperti apa yang diinginkan pasangan mereka," jelas Cay Crow, konselor dan terapis seks.

2. Fantasi seks

Ini bukan hal yang layak ditertawakan. Membicarakan fantasi seks juga fetish seharusnya jadi topik obrolan pasangan yang sehat. Diskusi ini membantu Anda dan pasangan saling mengenal kebutuhan masing-masing, kemudian Anda tidak akan terkejut saat menemukan hal baru.

"Ketika di ranjang mungkin bakal begitu mengejutkan saat Anda menunjukkan fetish terhadap bulu badan pada pasangan. Sesuatu seperti minyak dan lotion sepertinya itu biasa saja," kata Abiola Abrams, sex guru dan kreator Abiola's Passionista Playbook, mengutip dari Essence.

"Itu tidak memerlukan diskusi. Namun jika Anda menyukai bondage atau eksplorasi dengan dominasi, biarkan pasangan tahu."

Tak perlu malu membicarakan keterlibatan sex toys jika memang Anda atau pasangan menyukainya. Apalagi untuk pasangan yang sudah lama bersama, tentu perlu sesuatu sebagai variasi sekaligus memanaskan ranjang seperti masa awal pernikahan.

3. Rekam jejak seksual berkaitan kondisi kesehatan

Topik ini sama sekali tidak berkaitan dengan mantan. Orang kerap memaknai rekam jejak seksual sebagai pendataan dengan siapa saja dia pernah berhubungan seks, berapa kali atau aktivitas seksual apa saja yang pernah dilakukan. Berikan batasan bahwa rekam jejak di sini berkaitan dengan kesehatan.

Abrams menekankan Anda perlu mengetahui kondisi kesehatan pasangan termasuk penyakit, frekuensi tes penyakit menular seksual (PMS) kemudian keluhan-keluhan yang pernah dirasakan. Ini akan membantu Anda dan pasangan untuk mengambil tindak lanjut dan mencegah masalah yang lebih besar.

4. Orgasme

Pengalaman orgasme tiap orang berbeda. Tidak seperti laki-laki, perempuan cenderung sulit mencapai orgasme. Sebaiknya topik orgasme diangkat dalam obrolan untuk mengkomunikasikan apa saja yang membuat Anda mencapai orgasme.

Misalnya, posisi favorit, titik stimulasi yang pas atau hal lain yang membantu orgasme. Anda pun bisa memastikan jika apa yang Anda lakukan disukai pasangan atau dia memiliki preferensi berbeda.

Simak hal seputar seks lainnya yang perlu didiskusikan bareng pasangan di halaman berikut.

Frekuensi hubungan seks BACA HALAMAN BERIKUTNYA