Kisah Pilu Ghifari Bocah Yatim Piatu yang Kini Diadopsi Kapolres
VIVA â" Kisah pilu dialami oleh bocah berusia 8 tahun yang bernama Azhar Ghifari Budi Setyawan. Bocah asal Sukoharjo itu harus kehilangan kedua orangtua dan kakeknya dalam waktu tiga hari.
Mereka meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Kini siswa kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Sukoharjo itu hanya tinggal sebatang kara.
Denga mengenakan baju koko lengan pendek berwarna merah bata dan celana panjang berwarna hitam, Ghifari masih belum bisa menyembunyikan rasa kesedihannya setelah tinggal kedua orang tua yang dicintainya.
Saat ini ia tinggal bersama tante yang merupakan kakak kandung dari ibundanya.
Tante bocah tersebut yang bernama Eni Sulityowati, menceritakan awal mula Haryati (37), ibu dari Ghifari, mengeluhkan rasa sakit. Awalnya ia menduga bahwa sakit yang dialami adiknya itu merupakan masuk angin biasa.
Namun semakin hari kondisinya malah semakin menurun. Dengan kondisi seperti itu, ibunda Ghifari langsung dibawa ke rumah sakit.
"Kok kondisinya semakin ngedrop. Terus saya bawa ke PKU, tapi di PKU sudah tidak ada oksigen. Terus suruhke RSUD Sukoharjo tapi saturasinya 44 sehingga diminta ke Solo. Sebelum ke Solo saya coba ke RS Indriati tapi oksigennya kosong karena penangannya harus pakai oksigen dulu," kenangnya sambil terisak menangis mengingat peristiwa tersebut.
Selanjutnya, Eny pun memutuskan untuk membawa Haryati ke rumah sakit lainnya di Solo Baru, yakni di RS Dr Oen. Tetapi pihak rumah sakit menyuruh untuk langsung membawanya ke RSUD Dr Moewardi Solo yang merupakan rumah sakit rujukan pasien COVID-10 milik Provinsi Jawa Tengah.
Setibanya di rumah sakit itu Haryati diterima pihak rumah sakit dan harus menunggu di bawah tenda untuk menunggu mendapatkan kamar perawatan di dalam rumah sakit.