Gara-Gara Anggaran Kena Refocusing Proyek Embung Ringinagung Tersendat Magetan Masih Rawan Banjir

SURYA.CO.ID, MAGETAN - Ini bukti bahwa wabah Covid-19 mengakibatkan gagalnya proyek pengendalian banjir di Magetan. Banjir dari limpahan lereng Gunung Lawu diperkirakan masih mengancam Kabupaten Magetan, gara-gara anggaran untuk proyek embung anti banjir kena refocusing untuk Covid-19.

Dan di musim hujan mendatang, warga Magetan masih harus maklum kalau sebagian wilayahnya kebanjiran dari air kiriman Gunung Lawu. Memang aneh, kota di lereng gunung bisa banjir.

Tetapi memang air bah dengan arus deras hampir setiap tahun terjadi di wilayah Kota Magetan dan mengakibatkan kerusakan rumah dan puluhan fasilitas umum.

Karena itu Pemkab Magetan menganggarkan Rp 12 miliar untuk membangun Embung Ringinagung yang berfungsi sebagai pengendali debit air hujan dari wilayah gunung.

Embung yang estimasinya dibangun di atas lahan seluas lebih dua hektare itu, kini tersendat. Karena terimbas penanganan Covid-19, hanya Rp 2 miliar yang bisa dicairkan untuk proyek itu.

"Mestinya Embung Ringinagung yang direncanakan dibangun di lahan seluas dua hektare dengan biaya Rp 12 miliar. Namun karena kena refocusing, akhirnya hanya cair Rp 2 miliar," ungkap Konsultan Pengawas dari CV Global Mandiri Konsultan Budi Susanto, kepada SURYA, Kamis (7/10).

Menurut Budi, karena anggaran hanya Rp 2 miliar maka yang dikerjakan hanya membuat limpahan untuk mengurangi debit air dari atas gunung, tetapi belum berfungsi maksimal.

"Yang kami kerjakan ini hanya membuat saluran limpahan, luasan bangunannya sekitar satu hektare. Bisa sedikit bisa mengurangi debit air dari atas gunung. Jadi memang menyesuaikan anggaran," kata Budi.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU PR Kabupaten Magetan, Yuli Iswahyudi membenarkan, pembuatan Embung Ringinagung rencananya dibuat di lahan sekitar dua hektare dengan anggaran Rp 12 miliar.

"Karena anggaran tidak mencukupi, hanya cair sekitar Rp 2 miliar. Jadi pembangunan embung pelaksanaannya terpaksa bertahap," kata Yuli didampingi staf pelaksana proyek embung kepada SURYA, Kamis (7/10).

Dikatakan Yuli, saat ini rekanan baru mengerjakan tanggulnya, dan terpaksa di musim penghujan nanti embung untuk antisipasi debit air yang mengarah ke kota belum sepenuhnya bisa diselesaikan.

"Walaupun belum maksimal, mudah-mudahan bisa mengurangi debit air yang mengakibatkan air bah di wilayah Kota Magetan," ujar Yuli.

Sekarang ini, lanjut Yuli, yang dilakukan DPU PR dengan anggaran Rp 2 miliar itu, adalah membangun tanggul dan membuat limpahan agar debit air yang deras dari atas gunung, masuk ke area rencana embung.

"Semoga pada anggaran tahun 2022 bisa terealisasi, sehingga proyek Embung Ringinagung selesai,"pungkasnya. ****