Gugatan 51 Warga Soal Jaringan Air Dikabulkan PTUN Bandung PT Sentul City Ajukan Banding

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKAN MADANG - PT Sentul City (PT. SC) sebagai tergugat II ajukan banding atas putusan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung pada 12 Agustus 2021 yang mengabulkan gugatan 51 warga Sentul City terkait perkara jaringan air.
Gugatan warga ini ditujukan kepada tergugat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor karena permohonan untuk dialiri air dan menjadi pelanggan ditolak oleh Tirta Kahuripan.
Akta pengajuan banding resmi di sampaikan Feryancis Sidauruk SH, mewakili PT. SC kepada pelaksana Panitera PTUN Bandung pada 23 Agustus 2021.
"Putusan yang ditetapkan oleh Majelis Hakim telah mencederai rasa keadilan," kata Head Departemen Legal PT Sentul City Tbk, Faisal Farhan dalam keterangan persnya.
Dia menilai bahwa putusan tersebut telah mengabaikan aturan perundang-undangan dan bukti, keterangan saksi atau ahli serta fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
Faisal mengatakan bahwa 51 warga yang melayangkan gugatan merupakan pelanggan yang status jaringan air minumnya telah diputus oleh pengelolah SPAM terdahulu karena tidak membayarkan atau memiliki tunggakan atas tagihan pemakaian air minum.
Sementara Perumda Tirta Kahuripan, kata dia, tidak pernah menolak pelanggan para penggugat untuk mendaftar baik sebagai pelanggan baru maupun pelanggan kembali.
"Faktanya para penggugat inilah yang belum mengajukan permohonan sebagai pelanggan berdasarkan SOP yang berlaku di Perumda, sehingga Perumda tidak dapat menyambungkan air kepada para penggugat sebelum para penggugat menyelesaikan prosedur administrasi untuk sebagai pelanggan,â paparnya.